ANALISIS CEMARAN AIR LIMBAH PADA SUMUR BOR DI SEKITAR RPH RUMINANSIA CIPTAKARYA PANAM PEKANBARU
DOI:
https://doi.org/10.47826/econews.4.1.p.9-15Keywords:
RPH wastewater; drilled well water; quality standard; quality requirementsAbstract
The objectives of this reserch are to analysis the wastewater content of Ruminasiat RPH Pekanbaru City and compare it with the quality standard of waste water, namely PermenLH No.5/2014. Then analysis the quality of bore well water used by the community around the RPH Ruminansia and compare it with Permenkes No.416 / Men.kes / Per / IX / 20 and analysis the social economic impact of the community living around the RPH. The wastewater parameters measured were BOD, COD, TSS, fatty oil, organic nitrogen and pH. While the parameters of the wellbore water are color, odor, taste, TDS, pH, nitrate, nitrite, sulfate, and total coliform.The results of reseach show indicate that Ruminansia RPH wastewater is above the quality standard, except for the pH parameter. Meanwhile, drilled well water with a distance of approximately 5 meters does not meet the quality standards for clean water quality including total coliform and nitrate parameters, well water with a distance of 50 meters meets the requirements for clean water quality that can be utilized by the surrounding community.
References
Aini, A., A., Sriasih, M, & Kisworo, D. (2017). Studi Pendahuluan Cemaran Air Limbah Rumah Potong Hewan di Kota Mataram. Mataram. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 42-48, dol:10.14710/jil.15.1.42-48.
Dewa, R.P. (2016). Penanganan Baku Mutu Kualitas Air Limbah Produksi ATL dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii. Dalam Majalah BIAM. Vol 12. No 2.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengeloaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Fardiaz Srikandi. (1992). Polusi AIR dan Udara. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Ginting, P. (2007). Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Yrama Widya. Bandung.
Herlambang, A. (2006). Pencemaran Air dan Startegi Penanggulangannya. JAI. Vol 2, No.1
Jenie. B.S.L. dan W.P.Rahayu. (1993). Penanganan Limbah Industri Pangan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Kusnoputranto, H. (1995). Limbah Industri dan B3 Dampaknya terhadap Kualitas Lingkungan dan Upaya Pengelolaannya. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Univ. Mulawarman.
Laksmi, B. S. (1993). Penanganan Limbah Industri Pangan, Kanisius, Yogyakarta.
Limbong Washington. (2005). Pengolahan Limbah Cair Mengandung Amoniak dengan Gelembug CO2.Tesis.Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Manampiring Aaltje E.. (2009). Studi kandungan Nitrat pada Sumber air Minum Masyarakat Kelurahan Rurukan Kec. Tomohan Timur. Karya Ilmiah. Manado: Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi.
Nashiroh, I. (2017). Gambaran Kandungan Coliform dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Sumur Warga di Wiayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
PermenLH RI. (2014). “Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Rumah Pemotongan Hewan”, hal.79.
Permenkes Nomor 416. (l990). Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih. http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/.Diakses, 6 Mei 2019.
Saputra D.G.Tri Budhi. (2016). Analisis Kualitas Fisika Perairan Berdasarkan Nilai Padatan Tersuspensi Dan Kekeruhan Perairan Di Bendungan Telaga Tunjung Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan – Bali.